Senin, 07 Juli 2014

Mini Compester




TUGAS INDIVIDU
CARA MEMBUAT MINI KOMPOSTER SEDERHANA

 
 


Disusun Oleh :
Yudi arina
( NPM : 13.13101.10.20 )




Dosen Pengajar :
Prof. Supli Effendi Rahim






PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
                                                                     TAHUN 2014


MINI KOMPOSTER
Mini komposter adalah sebuah wadah yang terbuat dari bahan baku plastik yang dirancang sedemikian rupa dan dapat digunakan untuk Media Fermentasi Sampah Organik (sampah basah) untuk menghasilkan kompos dan lindi (air sampah) sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk organik cair.
Adapun petunjuk teknis sistem pemilahan dengan MINI KOMPOTER ada 9 (sembilan) cara sebagai berikut :
1. Pisahkan/pilah sampah dapur organik (terurai) dan anorganik (tak terurai)
2. Kemudian potong sampah organik menjadi bahan yang kecil-kecil (kurang lebih kira-kira 1 cm sampai 2 cm)
3.Selanjutnya masukkan sampah organik yang telah dicacah ke dalam MINI KOMPOSTER
4. Larutkan bioaktivator semai mikrobia 10 cc – 20 cc / liter air, lalu semprotkan pada seluruh bagian sampah organik dengan larutan tersebut secara merata pada bagian sampah
5. Tutup MINI KOMPOSTER rapat-rapat
6. Lakukan penyemprotan setiap memasukkan sampah baru dan tutup kembali sampai MINI
KOMPOSTER penuh (2 kg – 2,5 kg/hari), biar perlu lakukan pengadukan sebelum ditutup
7. Apabila sudah penuh diamkan selama 7-14 hari, agar terjadi proses komposting
8. Air lindi sampah dapat diambil dengan membuka kran MINI KOMPOTER, dengan mendapatkan pupuk organik cair semai (POCS), langkah terakhir selanjutnya air lindi tersebut difermentasi lagi dengan menambahkan 1/4 liter bioaktivator semai mikrobia setiap 1-2 liter air lindi.
MEMBUAT KOMPOSTER MINI SEDEHANA
Setelah melihat dari cara-cara membuat mini komposter sederhana akhir saya putuskan membuat dengan bahan-bahan  yang di rumah untuk meringankan biaya, yang penting prinsipnya mirip dandang nasi; ada saringan, ada penampung cairan, dan ada tutupnya, supaya komposter saya lebih permanen. Ga nyangka, ternyata mudah amat cara bikinnya :P
 Setelah dilihat-lihat, kok ya mirip bener modelnya dengan komposter drum yang dijual-jual itu kayaknya ya? Bedanya cuma ga pake tuas pemutar aja untuk membolak-balik/memutar drumnya guna pengadukan kompos. Daripada beli mahal-mahal, mending bikin sendiri aja dari bahan-bahan sisa. Murah meriah lho. Kebetulan yang saya buat ini menggunakan barang-barang bekas semua hehe…Ayo kita lihat cara bikinnya!
Bahan- Bahan :
 
1 buah saringan sayur plastik (saya pakai saringan sayur plastik. bisa juga pakai tatakan pot atau lembaran plastik lainnya, yang penting tidak mudah pecah/sobek dan bukan dari aluminium atau besi karena akan mudah berkarat)



·         1 buah tong/ember cat/baskom/dan sejenisnya, kalau bisa yang ada tutupnya


  • 1 buah besi bekas penyanggah oven (kebetulan  diameter sama dengan ember cat. gunanya untuk penyangga saringan).


  • 1 buah kran Dispenser (Untuk mengeluarkan hasil cairan pupuk)



  • 1 buah botol  ( untuk menampung hasil cairan pupuk)

Alat :
·         1 Set Bor Listrik (Untuk membuat lubang yang akan dipasang kran dispenser)
·         1 Buah pisau dapur (untuk memotong sisa-sisa sayuran rumah tangga).


Cara Membuat
  • Di dekat dasar tong, beri lubang l  buah  dengan menggunakan bor listrik , untuk saluran penampungan cairan hasil samping proses pengomposan.  Yang akan dipasangi kran dispenser.  
  • besi bekas penyanggah oven (kebetulan  diameter sama dengan ember cat)  dimasukkan kedalam ember cat gunanya untuk penyangga saringan Lihat di gambar ini aja ya :P.
·         Masukkan saringan saringan sayur plastik. Diatas besi penyangga tadi yang  akan menahan saringan supaya tidak jeblok ke bawah.



  • Jangan lupa, tambahkan beberapa lubang aerasi di bagian atas dinding tong jika ingin membuat komposter aerob. Jika anaerob, tidak perlu beri lubang.
  • Jadi deh komposter mini sederhana kita



Kelebihan Komposter yang  ini:
  • Lebih bersih karena cairan lindi (cairan hasil samping pengomposan) tidak berceceran.
  • Bentuknya mini, bisa disimpan di gudang dan/atau dipindah-pindah/dijinjing, ga terlalu berat
  • Mengaduk bahan komposnya pun lebih ringan karena bahan tidak terlalu banyak
  • Cairannya bisa ditampung untuk disiramkan ke media tanam sebagai pupuk juga, sebab masih mengandung bahan-bahan ekstraksi organik maupun mikroba
  • Membuatnya mudah
Bahan apa saja yang bisa kita masukkan ke komposter ini? Pada prinsipnya sama seperti di keranjang takakura, yakni bahan-bahan organik, termasuk sampah hijau, sampah dapur, dsb. Hindari sampah yang berminyak maupun tulang/daging karena komposnya akan lambat terdekomposisi. Saya sendiri menggunakan komposter ini untuk membuat kompos dan sampah dapur seperti sisa-sisa batang sayuran, kulit buah, dan lain-lain..
Saya suka pakai komposter yang ukuran ember cat itu karena ukurannya pas dengan ketersediaan bahan kompos harian saya. Biasanya halaman saya menyumbang daun-daun kering sebagai bahan karbon kompos itu hampir tiap hari. Satu komposter diisi sampai penuh, lalu biarkan fermentasi sampai panen. Dalam waktu yang bersamaan, isi lagi komposter berikutnya untuk sampah baru sampai penuh juga dan begitu seterusnya. Dengan cara ini, fermentasi berlangsung seragam ketimbang saya harus memasukkan sampah baru ke bahan kompos yang sudah setengah matang (alias sistem kontiniu), jadinya ga seragam dan lebih lama. Kalau melihat jumlah sampah di halaman itu, saya jadi pengen bikin komposter model lain lagi ya, yang bisa diletak di luar. Mungkin yang bentuk drum diputar itu? Semoga saja suatu saat bisa bikin seperti itu.
Mudah ‘kan? Ayo bikin komposter kita sendiri dan manfaatkan sampah kita untuk kebaikan alam tempat tinggal kita :)


PROSES PEMASUKAN SAMPAH ORGANIK


 HASIL PUPUK CAIRNYA :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar